Baju pengantin biasanya identik dengan warna putih atau warna cerah lainnya. Tetapi berbeda dengan baju adat jawa yaitu berwarna hitam. Hitam yang terkenal sebagai warna berkabung justru digunakan menjadi atribut busana pengantin yang identik dengan kebahagiaan. Tapi dibalik semua itu pasti ada makna tersendiri untuk orang jawa.
Masyarakat jawa mempercayakan warna utama pada baju pengantin adalah hitam. Karena hitam merupakan simbol kebijaksanaan dan keluhuran. Dengan memakainya baju pengantin warna hitam ini diharapkan agar rumah tangga pasangan pengantin akan dilimpahkan kebijaksanaan.
Salah satu baju pengantin adat jawa yang berwarna hitam yaitu paes ageng kanigaran. Paes ageng kanigaran merupakan model baju yang tertutup dari paes ageng biasa. Biasanya terbuat dari beludru atau velvet dengan ditambah ornamen warna emas pada beberapa titiknya. Biasanya baju ini berwarna hitam, tetapi saat ini sudah banyak didominasi dengan warna lain seperti biru, merah bata, atau kuning.
Selain itu busana paes jangan menir juga berwarna hitam. Paes jangan menir sedikit agak mirip dengan kanigaran. Bedanya yaitu tanpa dodot. Yang menjadi ciri khas baju ini adalah kebaya panjang yang menjuntai ke bawah. Jangan menir biasanya dipakai pada upacara boyongan pengantin dari rumah pihak perempuan ke pihak laki-laki. Tetapi saat ini banyak yang memakai pada saat resepsi.
Baju pengantin jawa juga dapat divariasikan dengan memakai hijab juga loh. Saat ini sudah banyak variasi pada busana khas pengantin jawa ini. Dapat berbentuk hijab, kebaya kutubaru panjang, dll. Untuk kamu yang kreatif, dapat juga memodifikasi baju ini ke dalam bentuk yang kamu inginkan. Tidak masalah, karena yang paling penting adalah bagaimana kamu memaknai busana warna hitam tersebut pada acara pernikahan.
Lihat juga paket pernikahan adat jawa : https://weddingorganizerbekasi.my.id/paket-wedding